Loader

Ekspor ke AS meningkat, penjualan Sritex (SRIL) tumbuh 17,16%

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Produsen tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex membukukan pertumbuhan penjualan 17,16% secara tahunan menjadi US$ 895,08 juta per kuartal III-2019. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan SRIL baru mencapai US$ 763,95 juta.

Jika dirinci, penjualan ekspor tumbuh 31,71% year on year (yoy) menjadi US$ 534,54 juta, dari sebelumnya US$ 405,86 juta. Nilai ekspor yang berkontribusi 59,72% terhadap total penjualan ini paling banyak berasal dari penjualan benang, disusul pakaian jadi, kain jadi, lalu kain mentah.

Kenaikan penjualan ekspor terbesar terjadi untuk wilayah Amerika Serikat dan Amerika Latin, yakni 191,39% yoy menjadi US$ 72,67 juta.
Sebagai informasi, per September 2019 ini, penjualan ekspor SRIL mencakup wilayah Asia sebesar 60,5%, Eropa 15,2% , Amerika Serikat dan Amerika Latin 13,6% , Uni Emirat Arab dan Afrika 10,5%, serta Australia 0,3%.

Sementara itu, penjualan lokal SRIL hanya tumbuh 0,68% secara tahunan, dari US$ 358,09 juta menjadi US$ 360,53 juta. Penjualan lokal terbesar juga masih berasal dari penjualan benang, lalu kain jadi, pakaian jadi, kemudian kain mentah.

Seiring dengan pertumbuhan penjualan, beban pokok penjualan SRIL turut meningkat 14,59% yoy, dari US$ 624,45 juta menjadi US$ 715,54 juta. Alhasil, SRIL mencatatkan laba bruto sebesar US$ 179,53 juta atau naik 28,69% yoy dari sebelumnya US$ 139,5 juta.

Perusahaan ini juga mencatatkan kenaikan pada laba operasi sebesar 10,37%  secara tahunan menjadi US$ 141,55 juta. Pasalnya, terjadi penurunan pada beban penjualan dan kerugian dari selisih kurs SRIL per September 2019 ini.

Di sisi lain, terjadi peningkatan pada beban umum dan administrasi, penurunan pada pendapatan operasi lainnya, serta tidak ada goodwill negative seperti pada periode sama tahun 2018.

Alhasil, SRIL hanya mencatatkan pertumbuhan laba bersih 2,45% yoy menjadi US$ 72,22 juta, dari sebelumnya US$ 70,49 juta.

Adapun aset SRIL per September 2019 ini meningkat 6,52% dibandingkan Desember 2018 menjadi US$ 1,45 miliar. Hal ini sejalan dengan liabilitas SRIL yang naik 2,6% year to date (ytd) menjadi US$ 87,04 juta dan ekuitas yang naik 12,96% menjadi US$ 583,13 juta.